Blessed Teaching

1. LEBIH DARI YANG DIHARAPKAN
Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul didalam hari manusia : semua yang disediakan Allah.. -1 Korintus 2:9.

Salah satu kunci meraih kebahagiaan didalam dunia ini adalah dengan memberikan lebih dari yang diharapkan. Untuk bisa melakukan hal ini jelas kita harus bebas dari sifat egois dan kikir. Ini semakin mempertegas mengapa orang yang pelit tidak akan pernah merasa berbahagia didalam hidupnya. Kita mulai dari Allah. Seandainya Dia hanya memberikan kepada kita anugrah keselamatan, saya rasa itu lebih daripada cukup. Namun tidak hanya itu, berkat-berkat lain juga diberikan kepada kita. Bahkan apa yang tidak pernah kita lihat, apa yang tidak pernah kita dengar, dan apa yang tidak pernah timbul dari hati kita, itu semua disediakan Allah bagi kita. Jelas Dia memberikan lebih dari yang kita butuhkan dan lebih dari yang kita harapkan.

Perusahaan yang sukses biasanya selalu memberi "nilai tambah" kepada klien atau konsumenya. Yang jelas, mereka tidak hanya memberi seperti yang diharapkan, tapi memberi lebih dari itu. Pekerja yang sukses dalam karirnya juga selalu memberi kontribusi lebih dari yang diharapkan perusahaan. Pasangan yang sukses membangun rumah tangga juga pasangan yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian lebih dari yang diharapkan oleh pasangannya. Prinsip ini juga berlaku dalam pelayanan. Jika anda adalah pemimpin rohani, atau sebut saja pendeta, sudahkah anda memberikan yang terbaik kepada domba-domba anda? tidak hanya sekedar rumput untuk makanan rohani mereka, tapi benar-benar padang rumput yang hijau untuk mereka.

Michael Jordan, legendaris basket dunia, pernah ditanya kunci keberhasilannya dan dia menjawab sperti ini, " Saya memiliki harapan yang lebih besar daripada harapan orang lain terhadap diri saya. Ketika pelatih meminta saya berlatih tiga kali seminggu, saya akan berlatih lima kali. Ketika pelatih berharap saya mencetak 15 angka dalam setiap pertandingan, saya akan mencetak 36 angka! itu sebabnya saya menjadi yang terbaik didunia. " Bagaimana dengan kita? sudahkah kita memberi lebih dari yang diharapkan (Sumber : Bless News GKB Blessing Community hal:2)

 
=========================================================================

2. ASSET YANG TERABAIKAN

 
Salah satu aset berharga demi meraih kesuksesan hidup adalah waktu yang diberikan Tuhan kepada manusia. Selama kita masih hidup, kita selalu punya peluang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Saya rasa, Tuhan sangat adil karena semua manusia diberikan waktu 24 jam sehari. Bukankah tidak ada manusia yang diberikan waktu 23.5 Jam sehari atau 25 jam sehari? Semua diberikan waktu yang sama namun bagaimana kita memanfaatkannya sepenuhnya bergantung kita.

Dalam berbagai seminar dan training saya selalu menegaskan bahwa salah-satu hal mencolok yang membedakan orang sukses dan orang gagal adalah bagaimana mereka mengisi waktu mereka. Ketika orang-orang gagal sedang duduk sambil ongkang kaki, orang sukses telah memulai menabur dan bekerja keras. Itulah sebabnya ketika orang-orang sukses menuai, orang-orang gagal hanya bisa gigit jari, bahkan terkadang merasa iri.

Ketika memberikan training disebuah toko buku besar dijakarta, saya bertanya kepada para staf berapa banyak waktu yang mereka luangkan setiap hari untuk membaca. Anehnya, sebagian besar menjawab sama sekali tidak pernah. Alasannya sangat sederhana: tidak punya waktu. Kemudian saya balik bertanya, setiap hari berapa jam yang mereka habiskan diatas kendaraan umum untuk pulang pergi kerja. Umumnya menjawab satu hingga dua jam . "Nah, mengapa satu sampai dua jam itu tidak diluangkan untuk membaca?" tanya saya. Jika kita tahu mana yang penting dan merupakan prioritas maka kita lebih terdorong untuk melakukannya secara serius. Jika tidak, kita cenderung diombang ambingkan oleh kehidupan dan membiarkan waktu berlalu begitu saja.

Seorang sahabat pernah memberikan saya sebuah puisi berjudul Pentingnya waktu. Berikut kutipannya: " Untuk mengetahui nilai satu tahun, tanyakanlah kepada siwa yang gagal ujian akhir. Untuk mengetahui nilai satu bulan, tanyakanlah kepad ibu yang melahirkan bayi prematur. Untuk mengetahui nilai satu minggu, tanyakanlah kepada seorang editor surat kabar mingguan. Untuk mengetahui nilai satu jam, tanyakanlah kepada sepasang kekasih yang menanti untuk bertemu. Untuk mengetahui nilai satu meni, tanyakanlah kepada seorang yang baru saja ketinggalan bis, kreta atau pesawat. Untuk mengetahui nilai satu detik, tanyakanlah kepada seorang yang selamat dari kecelakaan. Untuk mengetahui nilai satu milidetik, tanyakanlah kepada seorang yang meraih medali perak diOlimpiade."

Ya, waktu memang sangat penting. Tidaklah berlebihan jika ada orang yang selalu berdoa dan mengucap syukur atas waktu yang dikaruniakan Tuhan. "Terima kasih Tuhan atas hari ini karena hamba-Mu masih Engkau perkenankan melakukan hal-hal berguna demik memuliakan nama Mu dimuka bumi ini. " begitu doa seorang pemuda setiap bangun pagi. Menjelang tidur, ia pun berdoa. "Tuhan terima kasih atas hari ini. Terimakasih atas kesempatan yang telah Engkau karuniakan kepada hamba-Mu ini. Semoga apa yang aku lakukan hari ini sungguh berguna, tidak hanya bagi diriku tapi juga bagi sesamaku dan yang terpenting bagi kemuliaan nama-Mu. Barangkali aku memang belum bisa memanfaatkan waktuku secara maksimal. Semoga aku masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri esok hari. Amin."

Nasehat dari seorang sahabat :
Seinci waktu adalah seinci emas tapi kita tidak dapat membeli seinci waktu dengan seinci emas. Jadi, pergunakanlah waktu mu sebaik-baiknya karena waktu yang telah lewat tidak akan pernah kembali lagi
Artikel ini dikutip dari Buku Melangkah Maju dimasa Sulit (Stand Strong) karya Paulus Winarto, Penerbit Andi 2005.

Selengkapnya...

Media Album